Minggu, 04 November 2018



CERITA PENDEK

1.      Pengertian cerita pendek
Cerita pendek adalah pendek yang berbentuk prosa. Sebuah cerpen mengisahkan sepenggal kehidupan tokoh yang penuh pertikaian, peritiswa dan pengalaman. Tokoh dalam cerpe tidak mengalami perubahan nasib.
.
2.        Ciri-ciri cerita pendek
·        Bentuk tulisan singkat, padat dann lebih pendek daripada novel.
·        Tulisan kurang dari 10,000 kata
·        Sumber kehidupan sehari-hari baik pengalaman sendiri maupun orang lain.
·        Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggaal atau sarinya saja.
·        Habis dibaca sekali duduk dan hanya mengisahkan sesuatu yang berarti bagi pelakunya.
·        Tokoh-tokohnya dilukiskan mengalami konflik sampai penyelesaiannya.
·        Penggunaan kata-katanya sangat ekonomis dan mudah dikenal masyarakat.
·        Meninggalkan kesan mendalam dann efek pada perasaan pembaca.
·        Menceritakan satu kejadian.
·        Beralur tunggal
·        Penokohan sangat sederhana.

3.        Kaidah kebahasaan yang berlaku dalam cerpen pada umumnya menggunakan bahasa tidak baku atau tidak formal. Hal demikian dapat dipahami karena cerpen lebih banyak memotret atau mengisahkan gambaran hidup sehari-hari.

4.      Struktur teks cerita pendek

Teks cerita pendek disusun atas beberapa struktur. Struktur yang ada dalam teks cerpen adalah abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda.

v  Abstrak merupakan ringkasan atau inti cerita. Abtraks bersifat opsional. Artinya sebuah cerpen bisa tidak melalui tahapan ini.
v  Orientasi merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita berkaitan dengan waktu ruang dan suasana terjadinya peristiwa dalam cerpen.
v  Komplikasi berisi urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab akibat yang menyebabkan terjadinya peristiwa lain. Pada tahap ini, pembaca akan mendapati watak tokoh yang diekspresikan melalui ucapan atau tindakan. Dalam komplikasi itulah berbagai kerumitan bermunculan. Berbagai konflik pada akhirya mengarah pada klimaks.
v  Evaluasi merupakan bagian konflik yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak penyelesaiannya.
v  Resolusi meruppakan bagian pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai konflik yang dialami tokoh.
v  Koda/ reorientasi merupakan penutup. Pada koda nilai-nilai atau pelajaran daapat dipetik pembaca dari sebuah teks. Sama halnya dengan abstrak koda bersifat opsional.

5.      Unsur-unsur pembangun cerita pendek
Cerita pendek dibangun atas dua unsur yaitu unsur intrinsik dan unsur ekstrisik
a.      Unsur intrinsik adalah unsur pembangun dalam cerita pendek. Unsur ini terdiri atas
                              1)      Alur
                   Rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita
                                     Bagian-bagian alur:
a)      Tahap penyituasian atau pengantar/pengenalan
Tahap pembukaan cerita atau pemberian informasi awal, terutama berfungsi untuk melandasi cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya.
b)      Tahap pemunculan konflik
Tahap awal munculnya konflik. Konflik dapat berkembang pada tahap berikutnya . Peristiwa-peristiwa yang menjadi inti cerita semakin mencengangkan dan menegangan.
c)      Tahap klimaks
Konflik-konflik yang terjadi atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik intensitas puncak yang biasanya di alami oleh tokoh-tokoh utama.
d)      Tahap peleraian
Penyelesaian pada klimaks , ketegangan di kendurkan , konflik-konflik tambahan di beri jalan keluar, kemudian cerita di akhiri, disesuaikan dengan tahap akhir di atas.
e)      Tahap penyelesaian
Konflik sdah diatasi/diselesaikan oleh tokoh. Cerita dapatdi akhiri dengan gembira ata sedih.
2)      Tokoh
Tokoh adalah pelaku pada sebuah cerita. Tiap-tiap tokoh biasanya memiliki watak , sikap, sifat dan kondisi fisik yang disebut dengan perwatakan/karakter. Dalam cerita terdapat tokoh protagonis (tokoh utama), antagonis (lawan tokoh protagonis) dan tokoh figuran / tokoh pendukung cerita.
3)      Penokohan (perwatakan/karakterisasi)
Pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.2 metode yang digunakan:
a.      Metode analitik
Metode penokohan yang memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, misal, pemarah, penakut, sombong, pemalu, keras kepala
b.      Metode dramatik
Metode penokohan yang tidak langsung memaparkan atau menggambarkan sifat tokoh melalui:
1.        Penggambaran fisik (berpakaian, postur tubuh, bentuk rambut, warna kulit)
2.      Penggambaran melalui cakapan yang dilakukan tokoh lain
3.        Teknik reaksi tokoh lain yang berupa pandangan, pendapat, sikap, komentar.
4)       Latar
Latar merupakan keterangan yang menyebutkan waktu, ruang dan suasana terjadinya peristiwa pada sebuah karya sastra
Jenis-jenis latar :
a.       Latar waktu
          Keterangan tentang kapan peristiwa itu terjadi . Misal, pagi,siang, sore,
          malam.
b.      Latar tempat
          Keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misal di rumah, di sekolah.
c.       Latar suasana
          Latar suasana menggambarkan peristiwa yang terjadi. Misal, gembira, sedih
          romantis.

5)       Sudut pandang
                                                Posisi pengarang pada sebuah cerita . Terdiri :
a.       Sudut pandang orang pertama
          Menggunakan kata ganti “aku” sebagai pelaku utamanya.
b.      Sudut pandang orang ke dua
          Menggunakan kata ganti “kamu” sebagai pelaku utamanya.
c.       Sudut pandang orang ke tiga
          Menggunakan kata ganti “ia, dia, mereka” sebagai pelaku
          utamanya.
d.      Sudut pandang campuran
          Menggunakan kata ganti “aku” dan “kamu” sebagai pelaku
          utamanya.

6)      Tema
                               Gagasan utama/pikiran pokok.
Tema merupakan pokok pembicaraan yang mendasari cerita . Tema bersifat menjiwai keseluruhan cerita dan mempunyai generalisasi yang umum, oleh karena itu, untuk menemukan tema sebuah karya fiksi harus disimpulkan dari seluruh cerita, tak hanya bagian-bagian tertentu dari cerita. Tema sebagai salah satu unsur karya fiksi sangat berkaitan erat dengan unsur-unsur yang lainnya.

7)      Amanat
                        Pesan yang ingin disampaikan pengarang melalui karyanya kepada
                        pembaca / pendengar. Pesan bisa berupa harapan, nasehat, kritik dan
                        sebagainya.


b.      Unsur ekstrinsik
Unsur intrinsik adalah unsur pembangun di luar cerita, antara lain pendidikan pengarang, aliran pengarang, agama pengarang, lingkungan pengarang dan sebagainya


6.        Menginterpretasi cerpen “Juru Masak”

Interpretasi atau pemaknaan sebaiknya difokuskan pada hikmah atau yang bisa kita ambil di balik isi cerpen tersebut. Hal ini karena cerpen tidak terlepas dari nilai-nilai agama, budaya, sosial maupun moral. Dalam suatu cerpen, nilai-nilai itu sangat beragam yakni mencakup hal-hal sebagai berikut::
a.                                                       Nilai-nilai agama berkaitan dengan perilaku benar atau salah dalam menjalankan aturan-aturan Tuhan.
b.                                                       Nilai-nilai budaya berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan dan hasil karya cipta manusia.
c.                                                       Nilai-nilai sosial berkaitan dengan tata laku hubungan antarsesama manusia (kemasyarakatan)
d.    Nilai-nilai moral berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakatnya.
Memaknai atau menggali nilai-nilai tersebut kadang tidak mudah. Kita perlu meresapi bagian ceritanya dengan lebih intensif dan tidak sekedar menikmatinya sebagai sarana hiburan.
Untuk memaknai nilai-nilai tersebut, kita dapat melakukannya dengan mengajukan sejumlah pertanyaan, misalnya:
a.      Mengapa judul cerpen itu menggunakan kata A dan bukan kata B?
b.      Mengapa cerita itu berlatar padang pasir?
c.       Mengapa nama tokoh itu kebarat-baratan?
Jawaban dari pertanyaan tersebut akan membawa kita kepada kesimpulan mengenai nilai tertentu yang disajikan pengarang dalam sebuah cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar