MATERI PERSIAPAN UN
2017
1.
KOSAKATA
q Makna
istilah paradigma dan komprehensif dalam paragraf tersebut adalah ...Kerangka
berpikir, luas dan lengkap.
q Makna
istilah revolusi dalam wacana di atas
adalah...Perubahan
q Makna
istilah substansi dan friksi pada
paragraf tersebut adalah …inti persoalan dan
perpecahan
q Maka istilah radiasi dalam kalimat tersebut adalahPenyinaran
q Makna istilah berkualitas dan spare part pada paragraf di
atas adalah…Bermutu – suku cadang
q Makna istilah gulma yang terdapat dalam paragraf
tersebut adalah …Tumbuhan pengganggu
q Makna istilah digital pada paragraf tersebut berkaitan
dengan …perhitungan
q Suplay
dan fundamental - pengiriman
dan mendasar
q Makna istilah renovasi pada kalimat tersebut :
Perbaikan agar
menjadi seperti semula
q Makna
istilah reboisasi dalam kalimat tersebut adalah Penanaman kembali tanaman di
hutan
q Makna istilah
hibrida dan budidaya
pada paragraf tersebut
adalah hasil perkawinan silang,
usaha
yang bermanfaat
q Makna istilah testimoni dan imajiner pada paragraf di
atas adalah .... pengakuan dan yang
bukan sebenarnya
q Investor
– penanam modal
q Investasi
– menanamkan modal
2.
Menentukan gagasan pokok dalam
paragraf
Gagasan pokok adalah hal yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan.
Letak gagasan pokok di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif),
di awal dan di akhir (deduktif – induktif) atau menyebar di seluruh paragraf
(deskriptif – naratif)
Kalimat yang memuat ide pokok/ gagasan pokok/ pikiran utama disebut
kalimat utama. Ciri- cirinya adalah :
a.
Merupakan pernyataan yang paling umum,
paling penting atau pernyataan yang merupakan
kesimpulan.
b.
Terdapat pada bagian yang
diulang-ulang pada kalimat-kalimat
yang lain
3.
Mengurutkan kalimat topik secara
deduktif
•
Paragraf deduktif adalah paragraf yang
dibuat dengan mengemukakan kalimat utama terlebih dahulu baru kemudian
dikemukakan kalimat- kalimat penjelas. Bersifat dari umum ke khusus.
>
Kalimat utama ---- > mewakili
pokok pembicaraan
>
Kalimat penjelas
>
Kalimat penjelas
>
Kalimat penjelas
•
Paragraf induktik adalah paragraf yang
dibuat dengan mengemukakan kalimat-kalimat penjelas terlebih dahulu baru
kemudian diikemukakan kalimat utama/ kesimpulan. Bersifat dari khusus ke umum.
>
Kalimat penjelas
>
Kalimat penjelas
>
Kalimat penjelas
>
Kalimat utama/ kesimpulan -----
> mewakili isi paragraf/ pokok
pembicaraan (cirinya
menggunakan kata jadi, oleh karena itu,
dapat disimpulkan, inilah, maka, dapat dikatakan )
4.
Menentukan simpulan isi paragraph
Paragraf
adalah seperangkat kalimat yang berkaitan satu sama lain untuk mengemukakan
satu gagasan pokok. Syarat-syarat sebuah paragraf yaitu koheren, kohesif dan memiliki satu
gagasan pokok.
Gagasan
pokok adalah hal yang dibahas atau diungkapkan dalam bacaan. Letak gagasan
pokok di awal paragraf (deduktif), di akhir paragraf (induktif), di awal dan di
akhir (deduktif – induktif) atau menyebar di seluruh paragraf (deskriptif –
naratif)
Simpulan
adalah sesuatu yang disimpulkan, atau pendapat terakhir berdasarkan uraian
sebelumnya. Simpulan bisa diketahui berdasarkan letak gagasan pokok.
Fakta
adalah hal yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada, terjadi, dan
ada buktinya.
Opini
adalah pendapat, pikiran atau pendirian seseorang tentang sesuatu atau dapat
menjawab pertanyaan bagaimana.
5.
kalimat yang menyatakan hubungan
perbandingan pada paragraph
Hub.
Perbandingan : seperti halnya, berbeda
halnya,
lain halnya, daripada, dibanding
> Hub. Tambahan : selain itu, lagi pula, di samping itu
> Hub. Sebab akibat : oleh karena itu, akibatnya,
sehingga, menyebabkan, mengakibatkan diakibatkan,
> Hub. Pertentangan : akan tetapi, padahal, sebaliknya
> Hub. Tujuan : untuk itu, agar
> Hub. Ringkasan : jadi, dengan demikian, pendek kata
> Hub. Contoh : contohnya, misalnya
> Hub. Perurutan : kemudian, selanjutnya, setelah itu
> Hub. Waktu : ketika itu, saat itu
> Hub. Pemilihan ; atau
lain halnya, daripada, dibanding
> Hub. Tambahan : selain itu, lagi pula, di samping itu
> Hub. Sebab akibat : oleh karena itu, akibatnya,
sehingga, menyebabkan, mengakibatkan diakibatkan,
> Hub. Pertentangan : akan tetapi, padahal, sebaliknya
> Hub. Tujuan : untuk itu, agar
> Hub. Ringkasan : jadi, dengan demikian, pendek kata
> Hub. Contoh : contohnya, misalnya
> Hub. Perurutan : kemudian, selanjutnya, setelah itu
> Hub. Waktu : ketika itu, saat itu
> Hub. Pemilihan ; atau
6.
Menentukan majas/ gaya bahasa yang
terdapat dlm penggalan puisi
·
Alegori : perbandingan suatu keadaan/ peristiwa dengan beberapa kiasan yang
membentuk satu kesatuan.
o
Agama adalah kompas kita dalam mengarungi samudera kehidupan yang penuh
badai dan gelombang
·
Antitesis : pemaduan kata-kata yang berlawanan arti.
Contoh: Suka duka hidup ini membuat kami semakin menyatu
·
Antiklimaks : pengungkapan yang
makin turun/ melemah. Contoh: Presiden, gubernur, bupati harus menaati hukum
· Asosiasi : perbandingan terhadap suatu
hal sehingga muncul suatu gambaran terhadap keadaan sebenarnya.
Contoh : Mukanya pucat bagai bulan
kesiangan
·
Eufemisme :
pengungkapan secara halus untuk suatu hal yang tabu.. Anak Bapak belum waktunya naik kelas
. (bodoh)
·
Hiperbola : pengungkapan yang berlebih-lebihan/
membesar-besarkan.
·
Contoh: Darahnya mengalir menganak sungai dari lukanya
·
Ironi
: sindiran halus. * Corat-coret di tebok itu bagus sekali. (jelek)
·
Klimaks : pengungkapan yang makin
naik/ menghebat. *Dari kecil sampai dewasa
kelakuanmu tak berubah juga.
·
Litotes : merendahkan diri. *Mampirlah ke gubug saya.
·
Metafora : perbandingan langsung. * Raja siang menerangi jagad raya.
·
Metonimia : penyebutan merk untuk mengacu benda sebenarnya. *Ia pergi dengan kijang.
·
Paradoks : seolah-olah
bertentangan. *Ia merasa kesepian hidup di ibu kota.
·
Personifikasi : penggambaran benda mati dengan sifat-sifat manusia. *Ombak berkejar-kejaran.
·
Repetisi : pengulangan kata-kata dalam kalimat. * Di
sini dia lahir, di sini berjuang dan di sini dikuburkan
·
Sinekdoke pars prototo : menyebut
sebagian untuk keseluruhan. * Sampai sekarang tak nampak batang hidungnya.
·
Sinekdoke totem pro parte : menyebut
seluruh untuk sebagaian. * Indonesia mengalahkan Malaysia 2 – 0.
·
Pleonasme : pengungkapan berlebihan
yang sebenarnya sudah jelas atau tidak perlu..
* Majulah ke depan .
·
Anapora : persamaan di awal kalimat.
·
epipora : persamaan di akhir kalimat
7.
Unsur instrinsik adalah unsur
pembangun karya sastra. Unsur instrinsik novel/ cerpen terdiri atas :
1.
tema : pokok pembicaraan
2.
amanat : pesan, nasihat pengarang kepada pembaca
3.
alu/ plot/ jalan cerita : rangkaian sebab akibat sehingga terjalin suatu peristiwa. Alur maju - cerita bergerak maju (ABCDE).
Alur mundur – cerita bergerak mundur (EABCD). Alur tunggal – satu tema. Alur ganda – banyak tema
4.
latar/ setting : tempat, waktu dan lingkungan sosial terjadinya cerita.
5.
penokohan/ karakterisasi : penggambaran pengarang mengenai watak-watak pelaku. Melalui penggambaran fisik, tingkah
laku, dialog, pikiran tokoh, nama
6.
sudut pandang : cara pengarang menempatkan diri dalam cerita,
bisa ikut dalam cerita (cara aku- aku, saya, kami, kita)
atau di luar cerita (cara dia – dia, ia,
mereka, nya, beliau, nama orang)
8.
Sudut pandang adalah cara pengarang
menempatkan diri, apakah masuk dalam cerita atau tidak.
Sudut
pandang dibedakan atas :
a. sudut pandang orang pertama : pengarang sebagai pelaku, apakah
1. pengarang sebagai pelaku utama atau
2. sebagai pelaku sampingan/ tambahan
menggunakan kata ganti orang pertama : saya, aku, kita, kami
b. sudut pandang orang ketiga : pengarang tidak menjadi pelaku, dengan kemungkinan :
1. pengarang sebagai pengamat atau orang di luar cerita atau
2. pengarang sebagai orang yang serba tahu tentang pikiran perasaan dan kata hati pelakmenggunakan kata ganti
a. sudut pandang orang pertama : pengarang sebagai pelaku, apakah
1. pengarang sebagai pelaku utama atau
2. sebagai pelaku sampingan/ tambahan
menggunakan kata ganti orang pertama : saya, aku, kita, kami
b. sudut pandang orang ketiga : pengarang tidak menjadi pelaku, dengan kemungkinan :
1. pengarang sebagai pengamat atau orang di luar cerita atau
2. pengarang sebagai orang yang serba tahu tentang pikiran perasaan dan kata hati pelakmenggunakan kata ganti
orang ketiga : dia, ia, beliau,
mereka, nya atau menggunakan nama orang seperti Tono, Tini.
9.
Nilai-nilai dalam karya sastra : Nilai
agama, Nilai pendidikan, Nilai social, Nilai budaya
10. Resensi/ teks
ulasan adalah kupasan atau pembahasan
tentang kelebihan dan kekurangan buku, film, atau drama secara objektif yang
biasanya disiarkan melalui media massa, seperti surat kabar atau majalah.
Struktur
penyajian teks ulasan drama/ film/ resensi
·
Identitas film/ drama (judul, penulis
naskah, sutradara, para pemain dan stasiun penyiaran. Jika berupa pementasan,
identitas yan dituliskan adalah waktu pementasan, tempat pementasan, nama
teater.
·
Sinopsis
·
Analisis, berupa tinjauan tentang
keunggulan dan kelemahan drama/ film berdasarkan aspek-aspek tertentu.
·
Penutup berupa kesimpulan dan saran
11. Anekdot adalah sebuah
cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai
orang penting atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya.
Ciri-Ciri
Anekdot: Tokoh
Faktual, Memiliki alur/plot dan Memiliki
latar waktu, tempat, dan latar suasana
Teks
Anekdot terdiri dari 5 bagian:
1. Abstrak:
Bagian di awal paragraf yang berfungsi memberi gambaran tentang isi teks.
Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks.
2. Orientasi:
Bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaiamana
peristiwa terjadi.
3. Krisis:
Bagian dimana terjadi hal atau masalah yang unik atau tidak biasa terjadi pada
penulis / orang yang diceritakan.
4. Reaksi:
Bagian bagaimana penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang
timbul di bagian krisis tadi.
5. Koda:
Bagian akhir cerita unik tersebut. Bisa juga dengan member kesimpulan tentang
kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis
12. Drama adalah
karya yang terdiri aspek sastra dan aspek pementasan.
Aspek sastra drama memiliki unsur instrinsik yang terdiri atas :
1. tema – pokok pembicaraan
2. amanat – pesan atau nasihat yang hendak disampaikan
3. plot/ alur – rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu yang di mulai dari introduksi, konflik, komplikasi,, klimaks/
puncak, penyelesaian.
4. perwatakan/ karakterisasi – upaya melukiskan watak para pelaku.
5. konflik : pertentangan di antara para pelaku baik dengan orang lain masyarakat atau batinnya sendiri
6. dialog – ujaran/ percakapan para pelaku.
Aspek pementasan drama terdiri atas :
1. tata artistik : make up, musik ilustrasi, busana, tata lampu.
2. kasting ; pemilihan pemeran/ pemain.
3. akting : peragaan gerak/ perilaku oleh para pemain.
Aspek sastra drama memiliki unsur instrinsik yang terdiri atas :
1. tema – pokok pembicaraan
2. amanat – pesan atau nasihat yang hendak disampaikan
3. plot/ alur – rangkaian peristiwa dari waktu ke waktu yang di mulai dari introduksi, konflik, komplikasi,, klimaks/
puncak, penyelesaian.
4. perwatakan/ karakterisasi – upaya melukiskan watak para pelaku.
5. konflik : pertentangan di antara para pelaku baik dengan orang lain masyarakat atau batinnya sendiri
6. dialog – ujaran/ percakapan para pelaku.
Aspek pementasan drama terdiri atas :
1. tata artistik : make up, musik ilustrasi, busana, tata lampu.
2. kasting ; pemilihan pemeran/ pemain.
3. akting : peragaan gerak/ perilaku oleh para pemain.
13. Melengkapi
paragraf yang salah satu kalimatnya
dirumpangkan dengan kalimat yang tepat
Rumpang adalah ompong, rongak, sela, Paragraf yang dirumpangkan adalah paragraf yang dikosongkan/ dihilangkan sebagian. Kalimat yang digunakan untuk melengkapi paragraf rumpang harus berhubungan dengan kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut. Hal ini mengingat syarat sebuah paragraf yang baik yaitu koheren/ berhubungan dan padu.
Ada beberapa penanda hubungan/ koherensi sebuah paragraf antara lain :
1. Pengulangan kata/ frase kunci – kata/ frase kunci kalimat pertama diulang pada kalimat berikutnya.
> Para guru akan mengadakan rapat persiapan UN 2017 minggu depan. Rapat akan membahas kisi-kisi UN 2017..
2. Hubungan penggantian – kalimat satu dengan lainnya dihubungkan dengan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk.
> Tono dan Tini akan pergi ke Jakarta. Mereka naik pesawat terbang
3. Hubungan kata sambung – kalimat satu dan lainnya dihubungkan dengan kata sambung.
Rumpang adalah ompong, rongak, sela, Paragraf yang dirumpangkan adalah paragraf yang dikosongkan/ dihilangkan sebagian. Kalimat yang digunakan untuk melengkapi paragraf rumpang harus berhubungan dengan kalimat-kalimat lain dalam paragraf tersebut. Hal ini mengingat syarat sebuah paragraf yang baik yaitu koheren/ berhubungan dan padu.
Ada beberapa penanda hubungan/ koherensi sebuah paragraf antara lain :
1. Pengulangan kata/ frase kunci – kata/ frase kunci kalimat pertama diulang pada kalimat berikutnya.
> Para guru akan mengadakan rapat persiapan UN 2017 minggu depan. Rapat akan membahas kisi-kisi UN 2017..
2. Hubungan penggantian – kalimat satu dengan lainnya dihubungkan dengan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk.
> Tono dan Tini akan pergi ke Jakarta. Mereka naik pesawat terbang
3. Hubungan kata sambung – kalimat satu dan lainnya dihubungkan dengan kata sambung.
14. Ciri-ciri
pantun - > empat baris sebait, 8 – 12
suku kata, bersajak a b a b, baris 1 dan
2 sampiran baris 3 dan 4 isi,
15. Menentukan
makna ungkapan yang terdapat dalam lirik lagu
Ungkapan/ idiom adalah gabungan kata bersifat tetap yang menyatakan makna tertentu/ makna kiasan/ makna tidak
sebenarnya.
Ungkapan bisa dibuat dengan menggunakan
- bagian tubuh manusia : buah hati, buah tangan, buah bibir
- warna : meja hijau, kambing hitam
- binatang : buaya darat, kambing hitam, lintah darat
Ungkapan/ idiom adalah gabungan kata bersifat tetap yang menyatakan makna tertentu/ makna kiasan/ makna tidak
sebenarnya.
Ungkapan bisa dibuat dengan menggunakan
- bagian tubuh manusia : buah hati, buah tangan, buah bibir
- warna : meja hijau, kambing hitam
- binatang : buaya darat, kambing hitam, lintah darat
16. MMenentukan
pernyataan yang sesuai isi grafik
Grafik adalah adalah bantu untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar.
Ada bermacam-macam grafik, antara lain :
> Grafik batang : untuk menyampaikan perbedaan dua hal/ aspek
> Grafik garis ; untuk menggambarkan perkembangan/ perubahan dari waktu ke waktu.
> Grafik lingkaran : untuk menggambarkan persentase dari suatu nilai total.
Untuk memahami isi grafik, bacalah grafik dengan teliti.
Grafik adalah adalah bantu untuk menyampaikan informasi dalam bentuk gambar.
Ada bermacam-macam grafik, antara lain :
> Grafik batang : untuk menyampaikan perbedaan dua hal/ aspek
> Grafik garis ; untuk menggambarkan perkembangan/ perubahan dari waktu ke waktu.
> Grafik lingkaran : untuk menggambarkan persentase dari suatu nilai total.
Untuk memahami isi grafik, bacalah grafik dengan teliti.
17. Baku Tidak baku Baku Tidak baku Baku Tidak baku
Anggota anggauta antarpulau antar pulau hipoteses hipotesa
Apotek apotik beasiswa biasiswa indeks indek
Dikelola dilola dipersilakan dipersilahkan karier karir
Ditemukan diketemukan mengubah merubah karisma kharisma
Hakikat hakekat hierarki hirarki kongres konggres
Ijazah ijasah izin ijin konkret konkrit
Kuitansi kwitansi kualitas kwalitas konsekuen konsekwen
Mencolok menyolok menyukseskan mensukseskan kualitas kwalitas
Nasihat nasehat terampil trampil
kuantitas kwantitas
Zaman jaman zona zone potensial potensiil
Aktivitas aktifitas aktual aktuil
praktik praktek
Analisis analisa kompleks komplek problem problim
Praktik praktek atlet atlit produktivitas produktifitas
sistem sistim standar standart teknik tehnik
teknologi tehnologi telepon tilpun tim team
tradisional tradisionil varietas varitas
18. Kalimat
sumbang / tidak koheren adalah kalimat yang tidak berhubungan/ tidak
bersambungan/ tidak koheren dalam sebuah paragraf. Isi kalimatnya tidak satu
tema dengan kalimat yang lain.
19. Istilah adalah
kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengugkapkan suatu makna , konsep,
proses, keadaan atau sifat yang khas dalam suatu bidang tertentu.
Ada
dua macam istilah
·
Istilah khusus – istilah dalam bidang
tertentu, misalnya bidang matematika, hukum, sosial dan sebagainya. Contoh
sinus, kosinus, hakim, jaksa, individu, media massa
·
Istilah umum – istilah dalam bidang
umum, sehari-haris. Misalnya tilang, hoax
20. Macam-macam
bentuk kata
· Kata
asal – kata yang belum berubah dari asalnya, misalnya makan, minum, ajar
· Kata
jadian – kata yang sudah berubah dari asalnya. Dibentuk dengan cara
a. Menambah/ memberi imbuhan
(afiksasi)
o
Prefik/ awalan : me-, ber-, di- dsb.
o
Infik/ sisipan : -el, -er, -in dsb
o
Sufiks/ akhiran : -an
o
Konfik
(prefik + sufiks timbulnya bersamaan)
: pe – an, ke – an
o
Gabungan imbuhan (timbulnya tidak bersamaan)
: ber – an, memper – kan
b.
Mengulang – > kata ulang
c.
kata majemuk - > rumah sakit, mata pelajaran
21. Menentukan
kata yang penulisannya tidak sesuai dengan EYD
> Bentuk di, ke sebagai awalan (tidak menunjukkan waktu/ tempat) penulisannya dirangkai, misalnya : ditulis, kedua
> Bentuk di, ke sebagai kata depan (menunjukkan tempat/ waktu) penulisannya dipisah, misalnya di sawah, ke atas, di saat
Penulisan kata gabung
> Jika salah saatu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri, penulisan- nya dirangkai, misalnya : antarkota, nonmigas, kopilot
> Frase dan idiom yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai, misalnya: pertanggungjawaban,
menggarisbawahi. Bertanggung jawab , garis bawahi
> gabungan kata yang sudah menyatu benar dituli serangkai, misalnya ; beasiswa, segitiga, saputangan, olahraga, daripada
> Bentuk di, ke sebagai awalan (tidak menunjukkan waktu/ tempat) penulisannya dirangkai, misalnya : ditulis, kedua
> Bentuk di, ke sebagai kata depan (menunjukkan tempat/ waktu) penulisannya dipisah, misalnya di sawah, ke atas, di saat
Penulisan kata gabung
> Jika salah saatu unsurnya tidak dapat berdiri sendiri, penulisan- nya dirangkai, misalnya : antarkota, nonmigas, kopilot
> Frase dan idiom yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai, misalnya: pertanggungjawaban,
menggarisbawahi. Bertanggung jawab , garis bawahi
> gabungan kata yang sudah menyatu benar dituli serangkai, misalnya ; beasiswa, segitiga, saputangan, olahraga, daripada
22. Penulisan
singkatan gelar kesarjanaan diutlis dengan huruf besar memakai tanda titik. Jika gelar letaknya di belakang
nama pokok dipidahkan dengan tanda koma, misalnya:
Insinyur Slamet Master Pertanian ----- > Ir. Slamet, M.P.
Drs. Slamet Master Pendidikan ----- > Drs. Slamet,M.Pd.
Slamet Sarjana Pendidikan ----- > Slamet, S.Pd.
> Singkatan gelar keagaamaan, kebangsawanan dan nama orang ditulis dengan huruf besar dan menggunakan tanda
titik, misalnya :
Haji Syarif Muhammad Alwi ---- > H. Sy. M. Alwi
nama pokok dipidahkan dengan tanda koma, misalnya:
Insinyur Slamet Master Pertanian ----- > Ir. Slamet, M.P.
Drs. Slamet Master Pendidikan ----- > Drs. Slamet,M.Pd.
Slamet Sarjana Pendidikan ----- > Slamet, S.Pd.
> Singkatan gelar keagaamaan, kebangsawanan dan nama orang ditulis dengan huruf besar dan menggunakan tanda
titik, misalnya :
Haji Syarif Muhammad Alwi ---- > H. Sy. M. Alwi
23. MKalimat
efektif adalah kalimat yang singkat, padat, dapat menyampaikan pikiran secara
tepat dan dapat dipahami secara tepat pula.
Sebab-sebab
ketidakfektifan kalimat :
a. Kontaminasi :
pengacauan dua bentuk yang benar sehingga menjadi
b. salah. Sangat baik, baik sekali --- > sangat baik sekali (salah)
c. Pleonasme :
berlebih-lebihan --- > para
bapak-bapak ….
d. Tidak memiliki
subjek
a. Buah mangga
mengandung vitamin C. (betul)
b. Dalam buah
mangga terkandung vitamin C. (betul)
c. Di dalam buah
mangga mengandung vitamin C. (salah)
e. Adanya kata
depan yang tidak perlu.
a. Kepada siswa
kelas 1 diharap berkumpul di aula.
f.
Salah
nalar / tidak masuk akal
a. Waktu dan
tempat dipersilakan.
g. Pengaruh
bahasa asing/ daerah --- > mahkota
hotel (salah)
h. Kesalahan
bentuk kata ---- > ilmiawan (salah)
ilmuwan (betul)
•
Contoh-contoh kalimat tidak efektif
-
agar supaya …. adalah
merupakan sangat ….
Sekali demi untuk
-
masalah tentang …. semua siswa-siswa Saling pukul-memukul Saling berpukul-pukulan
-
kepada Ibu Kepala Sekolah dipersilakan. - bagi
….
-
daripada …. (tetapi tidak membandingkan) - di
dalam darahnya mengandung (aktif)
…………….. Di mana ……………
Berulang kali x sering kali x Berulang-ulang v
Berkali- kali v Sering
24. Penulisan
alamat surat
a.
Tidak menggunakan kata kepada
b.
Singkatan yang terhormat titiknya satu
c.
Jika ada gelar kesarjanaan, kata
sapaan seperti bapak, ibu tak perlu ditulis
d.
Jika tak ada gelar kesarjanaan kata sapaan ditulis.
e.
Kata jalan tidak disingkat.
Contoh
Yth.
Drs. Trihanto, M.Pd.
Jalan
Slamet Riyadi 10 Surakarta
25. Lampiran
: 1 (satu) lembar
Uraian
identitas seperti nama, tempat tanggal lahir,
pendidikan, alamat – menggunakan huruf kecil karena bukan awal kalimat.
Surat
terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala surat, isi surat dan kaki.
Isi Surat terdiri atas alinea pembuka,
isi dan penutup. Alenia penutup surat izin biasanya berupa ucapan terima kasih.
Kata sapaan menggunakan huruf besar.
•
Contoh ucapan terima kasih yang baik :
-
Atas perhatian Bapak, saya ucapkan terima
kasih.
-
Atas perhatian Bapak, saya mengucapkan terima
kasih
•
Contoh penutup yang salah
-
Menggunakan kata ganti –nya. Atas perhatiannya ……
-
menggunakan kata banyak. ….. Saya ucapkan banyak terima kasih.
….. Saya ucapkan terima kasih sebanyak-
banyaknya.
- Menggunakan kata saya sampaikan
26. Setiap awal
kata judul buku , artikel ditulis dengan huruf besar kecuali kata depan di, ke, dari, dan, yang, untuk, bagi,
dalam yang letaknya di tengah.
Contoh: Dari Ave Maria ke
Jalan Lain ke Roma
27. Penulisan CATATAN KAKI -
> NA, Ju (KO : PE, TA), HAL. (nama tidak dibalik)
Contoh
: Sadeli Kirana, Sang Pengelana
(Jakarta: Gramedia, 2011), hlm. 125.
Penulisan DAFTAR PUSTAKA -
> NA. TA. JU. KO : PE. (nama dibalik)
Contoh
: Kirana, Sadeli. 2011. Sang Pengelana.
Jakarta : Gramedia.
Hadi
purnomo --------- purnomo, Hadi
Sutan
Takdir Alisyahbana -- Alisyahbana, Sutan
Takdir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar